Rabu, 03 Juni 2015

ANTANGIN, MINYAK KAYU PUTIH DAN BILON

MAKALAH FITOTERAPI DASAR
ANTANGIN, MINYAK KAYU PUTIH DAN BILON


Disusun oleh :

1.       Teguh Sudarto                                   1208010040
2.       Indah Ayu Ratnasari              1208010042
3.       Nurrokhman                                      1208010044
4.       Annisa Nur Islam                  1208010046
5.       Dianita                                                           1208010017

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015



1.       ANTANGIN JRG
Antangin JRG terbagi dalam tiga bentuk sediaan:
1. ANTANGIN JRG TABLET :
Selain berkhasiat mengatasi gelaja-gejala masuk angin, Antangin JRG terbukti membantu meningkatkan sistim imun (kekebalan tubuh), dan menjaga stamina, khasiat yang tidak ditemukan pada obat masuk angin lain.
Aroma jahenya mantap, memberi rasa hangat yang tahan lama. Itu karena Antangin JRG mengandung jahe alami yang telah terbukti berkhasiat menghangatkan tubuh dan melancarkan peredaran darah.
Antangin JRG Tablet aman dikonsumsi penderita Diabetes Melitus.
kemasan :
Antangin JRG Tablet : 1 strip isi 4 tablet @ 650 mg dan Box isi 20 strip.

2. ANTANGIN JRG CAIR :
Selain mengatasi masuk angin, mual, kembung, muntah dan membantu melancarkan peredaran darah, Antangin JRG Cair dapat melegakan tenggorokan dan memberi rasa hangat yang tahan lama.
Antangin JRG Cair bisa diminum langsung dari sachetnya, atau dinikmati sebagai minuman hangat. Campurkan Antangin JRG Cair dalam minuman hangat seperti teh, kopi, air hangat, atau kopi susu. Aroma jahenya mantap, nikmat, dan berkhasiat.
Antangin JRG Sirup tidak disarankan untuk penderita Diabetes Melitus karena mengandung gula.
Kemasan:
Antangin JRG Sirup : Sachet isi 15 ml, box isi 5 sachet dan box isi 10 sachet.

3. PERMEN HERBAL ANTANGIN :
Permen Herbal Antangin terbuat dari 100% herbal alami yang dapat menghangatkan badan, melegakan tenggorokan, serta membantu mencegah mual selama perjalanan. Permen Herbal Antangin sangat cocok dibawa setiap saat, terutama saat melakukan perjalanan.
Indikasi : Melegakan tenggorokan dan menghangatkan badan
KEMASAN:
1 Box isi 15 sachet, 1 sachet isi 5 butir @ 2 gram.
KOMPOSISI :
1       Jahe (Zingiber officinale)
2       Ginseng (Panax ginseng)
3       Royal jelly
4       Daun Sembung (Blumae folia).
5       Mint (Menthae folia).
ATURAN PAKAI :
1. Tablet
Dewasa : 3- 4 kali 2 tablet, bila perlu 4 tablet sekaligus untuk masuk angin yang sudah parah) : 3-4 kali 1 sachet.
Anak : setengah dosis dewasa
2. Syrup
3-4 x 1 sachet sehari
3. Permen
Tidak ada dosis.

KOMPOSISI DAN BUKTI ILMIAH ( ANTANGIN )

A. JAHE(Zingiber officinale)
1.   Kandungan Rimpang Jahe
Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. Mnnyak atsiri dapat diperoleh atau diisolasi dengan destilasi uap dari rhizoma jahe kering. Ekstrak minyak jahe berbentuk cairan kental berwarna kehijauan sampai kuning, berbau harum tetapi tidak memiliki komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan minyak atsiri dalam jahe kering sekitar 1 – 3 persen. Komponen utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol. Oleoresin jahe banyak mengandung komponen pembentuk rasa pedas yang tidak menguap. Komponen dalam oleoresin jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol, minyak atsiri dan resin. Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah gingerol.

2.         Sistematika tanaman JAHE
Kingdom                          : Plantae
            Divisi                                      : Spermatophyta
            Sub Divisi         : Angiospermae
            Kelas                                       : Monocotiledonae
            Ordo                                        : Zingiberales
            Famili                                     : Zingiberaceae
            Genus                                      : Zingiber
            Species                                                : Zingiber officinale Rosc

3.         Khasiat Jahe

1       memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan.
2       mencegah dan mengobati mual dan muntah
3       rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus,
4       membantu mengeluarkan gas usus
5       serta membantu fungsi jantung.
6       Jahe juga dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat.
7       jahe dipakai untuk mengobati selesma, batuk, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis.

4.         Toksisitas jahe

Berdasarkan penelitian, LD50 dari 6-gingerol dan 6-shagaol adalah antara 250-680 mg/kg. Uji toksisitas pada mencit menggunakan ekstrak jahe menunjukan tidak ada kematian atau efek yang tidak diinginkan pada dosis hingga 2,5 g/kg dalam periode 7 hari. Saat dosis dinaikan hingga 3 dan 3,5 g/kg, 10% hingga 30% kematian mencit dilaporkan. (Buku: Acuan sediaan herbal).


5.         Senyawa aktif
    

               Struktur 6-Gingerol


6.         Khasiat Gingerol

Secara tradisional ekstrak jahe digunakan antara lain sebagai obat sakit kepala, obat batuk, masuk angin, untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa sakit, obat anti-mual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari perut) dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo, bengkak, serta memar.

 7.        Sifat fisika kimia gingerol

-     Rasa                                  : pedas
-     Warna                               : Berupa minyak berwarna kuning
-     Index bias                         :1,5212
-     Kelarutan                          : larut dalam alcohol, eter, kloroform, benzene dan                                                                                      petroleum eter.

8.         BUKTI ILMIAHNYA :
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ZAT PEDAS RIMPANG JAHE MERAH PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR TERHADAP PENGOSONGAN LAMBUNG (SYMPTOM SEKUNDER MOTION SICKNESS).
           
Hasil
            Pengosongan lambung pada kelompok kontrol negatif non-putar sebesar 37,31%             ± 21,92; dan pada kelompok kontrol negatif putar 2,37% ± 15,43. Pengosongan             lambung pada kelompok yang diberi Dimenhidrinat sebesar 79,66% ± 12,52.             Pengosongan lambung pada pemberian ekstrak 1 sebesar 48,66% ± 13,47; dan             pada pemberian ekstrak 2 sebesar 67,82% ± 6,26. Efek yang dihasilkan oleh             ekstrak 2 lebih besar daripada ekstrak 1.



B.  GINSENG (PANAX) :
                                                                       

1. Kandungan Panax ginseng
Kandungan kimia ginseng yang telah diketahui adalah saponin dan glikosida. Glikosida pada akar ginseng dikenal sebagai ginsenosida . Selain itu, akar ginseng juga mengandungi 16 jenis ginsenosida seperti minyak asiri , panasena, resih, musilago, asam panax, fitosterol, hormon, vitamin B, kabohirat dan selulosa. Pada tahun 1960 an, sejenis sebatian yang dikenal sebagai “terpenidol glycisides” telah ditemui oleh peneliti-peneliti Moskow dan Tokyo.
Nutrien yang dikandung adalah kalsium, serat, folat, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, potasium, silikon, zinc, vitamin Bi, B2, B3, B5, dan C. “Ginsenosides merupakan elemen terpenting dari tanaman ginseng yang berguna bagi kesehatan.

2.         Khasiat
Penelitian terhadap khasiat Ginseng telah dilakukan sejak tahun 1960, oleh para ilmuwan Cina, Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa. Hasilnya menunjukkan bahwa Ginseng berkhasiat untuk mencegah dan mengobati penyakit, sebagai tonik, memberi kesegaran dan pemulihan stamina.







3.   Klasifikasi Taksonomi Tumbuhan :
Kerajaan                                              : Plantae
Divisi                                      : Magnoliophyta
Kelas                                                   : Magnoliopsida
Ordo                                        : Apiales
Famili                                     : Araliaceae
Genus                                      : Panax
Spesies                                                : Panax schinseng

4.         Senyawa aktif
Ginsenosides
 

5.         KhasiatGinsenosides
Ginsenosides merupakan elemen terpenting dari tanaman ginseng yang
berguna bagi kesehatan.

6.         Bukti Ilmiahnya:
Experimental study for the anti-fatigue effect of ginseng general ginsenosides P.E. in vivo
RESULTS:
At the experimental conditions, ginsenosides solution of 250 mg/kg can improve the tolerance of rats in fatigue campaign and have the function of anti-fatigue.


C.  Royal jelly
1.   Deskripsi
Royal jelly adalah zat yang diproduksi lebah pekerja di dalam sarang. Zat bergizi tinggi ini kaya akan vitamin, mineral dan asam amino yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menanggulangi masalah-masalah yang disebabkan kekurangan jaringan atau kelemahan tubuh.
Royal Jelly dikumpulkan dan dijual sebagai diet supplement. Memiliki berbagai manfaat karena mengandung komponen B kompleks seperti asam pantothenic (vitamin B 5) dan vitamin B 6 (pyridoxine). Keseluruhan komposisi royal jelly adalah 67% air, 12,5% crude protein (termasuk sejumlah asam amino), 11% gula sederhana, juga sejumlah (5%) fatty acid. Kandungan lain berupa mineral, beberapa enzyme, antibakteri, antibiotik dan vitamin C.

2.               Klasifikasi lebah madu
Sehingga klasifikasi lebah madu seperti berikut ini :
Kingdom                   : Animalia
Phylum                                 : Arthropoda
 Class                                    : Insecta
Order                         : hymenoptera
Suborder                   : Apocrita
Superfamily              : Apoidea
Subfamily                 : Apinae
Tribe          : Apini
Genus         : Apis
Species        : Apis cerena
Apis mellifera     
Apis flora
Apis dorsat
Apis koschevnikovi
 Apis andreniformis
               Apis laboriosa
               Apis nuluensis
               Apis nigrocincta
3.               khasiat
                        Selain manfaat di atas, Royal Jelly memiliki berbagai khasiat, antara lain
ü  Mengobati infeksi di perut, varicose, dispepsia, impotensi, fatique, anorexia, lemah syahwat, infertilitas, infeksi virus dan bakteri. Penelitian ilmiah mengenai hal ini telah banyak dilakukan di China, Rusia dan negara-negara bekas blok timur.
ü  Menurunkan kolesterol dan triglyceride seperti yang ditunjukkan hasil riset di China tahun 1995. Dari riset tersebut terbukti Royal Jelly menurunkan LDL yaitu kolesterol yang buruk, dan menaikkan HDL yaitu kolesterol yang baik Menurunkan tekanan darah, telah terbukti melalui penelitian di Jepang tahun 2004.
ü  Vitamin A, C dan E di dalam Royal Jelly bekerja secara sinergis dengan carotenoids mencegah kerusakan kulit karena bahan kimia atau karena matahari, dan lebih jauh lagi menurunkan risiko kanker kulit.
ü  Berbagai vitamin B yang ada dalam Royal Jelly yang kaya akan hormon, phytosterols dan phospholipids, mampu menurunkan kolesterol dan bisa membuat awet muda.


D.  Daun Sembung (Blumae folia)

1.         Deskripsi:
Perdu tumbuh tegak, tinggi bisa mencapai 4 m. Bagian-bagian dari tanaman ini jika diremas berbau kamfer. Permukaan daun bagian atas berambut agak kasar, bagian bawah berambut rapat dan halus seperti beludru.

2.               Klasifikasi
            Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
            Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi                      : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas                       : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
    Sub Kelas    : Asteridae
    Ordo                        : Asterales
    Famili                     : Asteraceae
    Genus                      : Blumea
    Spesies                    : Blumea balsamifera [L.] DC.

3.               Khasiat
                        Mengatasi gangguan pencernaan (mual, kembung), juga reumatik, nyeri haid,                influenza, diare dan sakit tulang.

4.         kandungan kimia :
Minyak atsiri dengan komponen bor-neol, kamfora, floroasetofenon dimetil eter, seskuiterpenlakton, diterpen, triterpen, sterol, paraffin, saponin, golongan fenolik turunan asam sinamat (Hegnauer, 1963). Peneliti lain menemukan seskuiterpen dalam bentuk ester, flavonoid, icthyo-thereol acetate, cryptomerediol, lutein dan beta-karoten (Anonim, 2003; Osaki dkk., 2005; Nessa dkk., 2005; Ragasa dkk., 2005).Selai itu ditemukan blumeatin (5,3′,5′-trihydroxy-7-methoxy-dihydro-flavone), suatu golongan flavonoid yang berefek sebagai hepatoprotektor (Xu SB dkk., 1993). Hasil penelitian pada golongan flavonoid, telah ditemukan bahwa dihidro flavonol dapat bermanfaat terhadap penyakit kanker (Hiroo dkk., 2006).

5.         Kandungan Kimia yang berkhasiat :
Imunitas juga dapat ditingkatkan oleh beberapa senyawa yang berefek sebagai antioksidan seperti senyawa fenolik atau polifenol. Senyawa fenolik maupun polifenol diketahui dapat berefek pada peningkatan kemampuan fagositosis makrofag peritoneum pada mencit.

6.         Struktur kimia
 
Polifenol


7.         BUKTI ILMIAH :
THE EFFECT OF SEMBUNG (Blumeae Folium) ETANOLIC EXTRACT TO THE MACROPHAGE PHAGOCYTOSIS IN MALE MICE INFECTED BY Listeria monocytogenes.
ABSTRACT
Sembung (Blumeae folium) is used by Indonesian people for uncomfortable  condition. e.g. influenza, menstruation pain, fever, cough, asthma, bronchitis,  stomach up set, diarrhea, and diabetes mellitus (Dalimartha, 1999). Many factor contribute of disease, one of them is decrease of immune system (Helman, 1984). This research was done to know the effect of sembung leaf extract in relation to the immune system. The extraction was done by ethanol 30% v/v. The  dose were 5, 10, and 100 mg/kgBW. The total phenolic of the extract was 3,326 ± 0,0854% (b/b) EAG of phenolic concentration. IC50 of the antioxidant activity 59,384 mg/ml. Levamisole hidrochloride at the dose of 2,5 mg/kg and Echinacea purpurea [L.] Moench. dose 10 mg/kgBW were used as positive control. Normal control was CMCNa 1,5% (b/v). Increasing immune system in the relation of  the activity of macrophage  according to Leijh et al. metode (1986) in male Swiss mice with Listeria monocytogenes infections was used in this study. Cellular immune response was done to evaluate the increasing capability of macrophage phagocyte (the amount of latex that was phagocyted by macrophage). The evaluation data was analyzed by ANOVA. The sembung leaf extracted by Ethanol 30% v/v was capable to increase the macrophage activity.






E. Mint (Menthae folia)

 


1.  Deskripsi:
Mint adalah tumbuhan beraroma kuat, beberapa diantaranya digunakan untuk bumbu kuliner, permen, obat, kosmetik, dan insektisida.


2. Daun mint (Mentha Cordifolia) merupakan salah satu tanaman berkerabat dekat dengan             tanaman. Daun mint (Mentha Cordifolia) mempunyai aroma wangi dan cita rasa dingin menyegarkan. Aroma wangi dan semriwing daun mint disebabkan kandungan minyak asiri berupa minyak menthol. Daun ini mengandung vitamin C, provitamin A, fosfor, besi, kalsium dan potasium.
Klasifikasi Daun Mint
Kingdom : Plantae
Divisi                   : Magnoliophyta
Kelas                    : Magnoliopsida
Ordo                     : Lamiales
Family     : Lamiaceae
Genus                   : Mentha L
Species                 :Mentha Cordifolia

3. Khasiat
Mint pada awalnya dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk mengobati sakit  perut dan nyeri dada. Biasanya digunakan dalam bentuk teh untuk membantu meringankan sakit perut, sebagai karminatif (membuang gas). Mint juga berkhasiat melegakan tenggorokan, bahkan beberapa tahun terakhir sering direkomendasikan untuk mengobati obesitas.


4.         Kandungan kimia      
Kandungan kimia minyak atsiri mint terdiri dari mentol (50%), menton (10-30%), mentil asetat (10%), dan derivat monoterpen lain seperti pulegon, piperiton, dan mentafuran.

5.         Senyawa aktif
Kandungan kimia dari daun mint yang berkhasiat sebagai karminatif, antispasmodic dan analgesic adalah menthol (50-80 %)

6.                Bukti Ilmiah

ABSTRACT
The cultivated Bulgarian representatives of Mentha spicatagroup contain essential oil together with apigenin, apigenin-7-O-glucoside, luteolin-7-Oglucoside, hesperidin, chlorogenic acid, ursolic and oleanolic acid. The total content of flavonoids is 0.07-0.22%, as the average content (0.15%) and the maximum content (0.22%) of flavonoids is registered in Mentha spicata ssp. spicata[42]. Flavonoids in spearmint (Mentha spicataL.) are the accompanying biologically active substances, which enhance its antispasmodic, cholagogic, antiseptic, adstingent, diuretic, and antioxidant effect [6,43-45]. Folia Menthae spicatae,with the exception of essenAtial oil, also contains diosmetin, apigenin, luteolin, hesperidin, vitamin C, ursolic and oleanolic acid, 5-10% of tannins of the labiathen type, bitter compounds and microelements (Cu, Mg, Sr). The herbal tea inhibited Fe absorption.; therefore, its effect should be considered, especially for children and anemic patients [48]. Luteolin and apigenin enhance the diuretic effect of this drug, while hesperidin, together with vitamin C, has a favourable effect on its P-vitamin activity. The biological effect of phenolic acids is connected with increase the antiseptic effect of polyphenols.




Minyak kayu putih

Daun minyak kayu putih
  • Komposisi                  : Oleum cajuputi 100%

  • Sistematika tanaman
Kingdom       : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super divisi  : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi                        : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Class             : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Subclass        : Rosidae
Ordo              : Myrtales
Familia                     : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus                        : Melaleuca
Species                      : Melaleuca cajuputi Powell
Nama lain     : Melaleuca leucadendra L.
Nama umum : Kayu putih

  • Kandungan kimia
Pada kulit : mengandung lignin dan resinol bernama mellaleusin
Pada daun : mengandung minyak atsiri, terdiri atas methyleugenol, 1,8 cineol, di-limonini, terpineol, alfa-pinene, benzaldehyde, butylaldehide, pentanol, propionic acid, limonen dan betullin.

  • Aktifitas farmakologi berdasarkan penelusuran hasil penelitian
Khasiat
Minyak kayu putih banyak digunakan dalam industri farmasi. Penduduk indonesia telah mengenal minyak kayu putih sejak berabad – abad serta mempergunakannya sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Kegunaan tumbuhan kayu putih antara lain sebagai obat sakit perut dan saluran pencernaan (internal), sebagai obat masuk angin untuk dewasa maupun anak – anak , sebagai obat kulit (obat luar), berkhasiat sebagai obat oles bagi penderita sakit kepala, kram pada kaki, reumatik dan sakit persendian.
Sebagai obat dalam (internal), minyak kayu putih digunakan hanya dalam dosis kecil dan berkhasiat untuk mengobati rhinitis (radang selaput lendir hidung), dan berfungsi sebagai anthelmintic terutama efektif mengobati demam. Minyak kayu putih juga berfungsi sebagai ekspektoran dalam kasus laryngitis dan bronchitis, dan jika diteteskan ke dalam gigi dapat mengurangi rasa sakit gigi. Minyak kayu putih juga sangat efektif digunakan sebagai insektisida. Kutu pada anjing dan kucing akan mati jika diolesi minyak kayu putih. Juga dapat digunakan sebagai pembasmi kutu busuk dan berbagai jenis serangga.

  • Bukti ilmiahnya :
Komposisi Kimia dan Aktivitas Larvasida Aedes aegypti Minyak Kayu Putih dari Berbagai Sentra Produksi di Indonesia

Abstract:

The objective of this research was to analyze the chemical composition of cajuputi oil from various production centers and examine the activities of cajuputi oil from various production centers as the Aedes aegypti mosquito larvicides. The essential oils of cajuputi were tested at 0; 62.5; 125; 250; 500; and 1000 μg/mL concentrations against the third instar larvae of Aedes aegypti. Larval mortalities, LC50 values were observed after 24 hours of exposure. This experiment showed that the cajuput oil from Pasuruan-East Java was found with the highest LC50 followed consecutively by Gundih, Dlingo, Gelaran, Indramayu and Buru island. Based on phytochemical analysis, major compounds identified in the cajuput oil were α-terpinene, α-pinene, β-pinene, γ-pinene, cineole, α-terpinolene, terpineol, caryophyllene, α-humulene, α-muurolene, α-selinene and α-terpinenyl acetat. Larvicidal activity of the oil was brought about by the presence of α-terpinene, terpinolene and γ-terpinene


  • Bentuk sediaan : cair
  • Dosis :
  • Cara penggunaan : digosokkan pada bagian badan yang sakit, juga dapat diminum untuk meredakkan sakit perut (2-3 tetes dalam ½ gelas)












BILON
l  Komposisi                       : Momordicae…. 550 mg

l  Sistematika Tumbuhan
Sistematika tumbuhan pare adalah sebagai berikut : (Depkes RI,2001)
Divisi              : Spermatophyta
Sub divisi        : Angiospermae
Kelas                           : Dicotyledoneae
Bangsa                        : Cucurbitales
Suku                : Cucurbitaceae
Marga             : Momordica
Jenis                : Momordica charantia L.

l  Khasiat dan Kegunaan:
Membantu meringankan kencing manis dan gejala-gejalanya seperti sering haus dan sering buang air kecil.


l  Cara Pemakaian:
Minumlah secara teratur 2 kali sehari @ 2 kapsul. Dosis dapat ditingkatkan atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan.

Anjuran:
Kurangi makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan gula. Dianjurkan banyak makan sayuran.

l  PERHATIAN:
- Untuk penderita kencing manis yang telah ditetapkan oleh dokter.
- Selama penggunaan knsultasikan pada dokter secara berkala.

l  Dosis        :           Isi 100 kapsul @ 550 mg.
Simpan di tempat sejuk dan kering.

l  Bukti ilmiah
Pengaruh Decocta Buah Pare ( Momordica charantia L. ) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Yang Diberi Beban Glukosa
ABSTRAK
Latar  belakang  :  Buah  pare  dengan  kandungan  charantin  yang  menstimulasi ( merangsang ) sel-sel Beta pula langerhans, polipeptida-p yang merupakan polipeptida mirip insulin, dan glikosida yang mampu meningkatkan tekanan otot polos pada dinding usus. Penelitian bertujuan membuktikan khasiat dari buah pare yang dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan pemberian decocta buah pare pada tikus wistar yang diberi beban glukosa
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar